Di dunia ini tidak ada sesuatupun yang kebal perubahan. Batu sekeras apapun sedikit demi sedikit akan tergerus jika setiap waktu ditetesi air. Balok-balok besi yang besar dan kuat yang menjadi dasar bagi sebuah jembatan pun akhirnya akan memuai atau menyusut jika terkana panas atau cuaca yang dingin. Intinya, segala sesuatu tumbuh atau menyusut, memanas atau mendingin, berubah posisi, berubah warna dan komposisinya, bahkan berubah tempatnya.
Perubahan-perubahan yang kebanyakan terjadi secara alamiah dan sulit dianalisis ini telah menggairahkan banyak orang untuk mempelajari secara lebih mendalam dan seksama tentang proses perubahan itu sendiri. Pertama-tama orang Yunani mempelajari tentang perubahan lewat gerak. Orang Yunani menganggap garis lengkung sebagai jejak yang dibuat oleh titik-titik yang bergerak dan kemudian menganalisis garis-garis lengkung titik demi titik dengan mengiris garis itu menjadi ruas-ruas yang tidak berhingga kecilnya.
Sampai akhirnya pada tahun 1665 dan 1666 muncullah Sir Issac Newton, si jenius dari Inggris. Newton melahirkan hasil kreasi yang memiliki daya imajinasi luar biasa yang pada saat ini diberi nama kalkulus. Lewat kalkulus, untuk pertama kalinya dimungkinkan untuk menganalisis segala gerak dan perubahan secara matematis. Lewat kalkulus Newton menggabungkan teknik irisan halus orang-orang Yunani dan sistem grafik yang dikembangkan Descartes utnuk menciptakan suatu alat baru yang istimewa guna mengerjakan persamaan agar dapat mencapai hasil yang tidak berhingga kecilnya. Terbukti kalkulus sangat efektif sehingga dalam beberapa tahun kemudian Newton memakainya untuk melahirkan hukum gerak dan hukum gravitasi. Hukum-hukum yang dilahirkan oleh Newton ini adalah hukum-hukum dasar dalam fisika yang dapat menerangkan mengapa tata surya bergerak dengan lintasan seperti apa adanya itu, atau mengapa benda yang bergerak bereaksi terhadap gaya luar seperti misalnya gaya berat, tegangan pegas, atau dorongan tangan manusia. Berkat kemampuannya untuk memahami rahasia gerak, kalkulus kini telah menjadi penghubung utama antara ilmu praktis dan gudang pemikiran matematis. Setiap pesawat terbang, setiap mobil, setiap televisi, setiap jembatan, setiap bom, setiap pesawat angkasa berhutang pada matematika khususnya kalkulus.
Tokoh lain yang berperan besar dalam pengembangan kalkulus adalah Leibniz. Leibniz menemukan kalkulus kurang lebih 10 tahun setelah Newton. Seperti halnya dengan Newton, Leibniz adalah orang yang berhasil. Sebagai putra seorang guru besar yang dapat dimasukkan dalam kategori orang kaya atau orang berada. Pada umur 12 tahun Leibniz sudah belajar bahasa Yunani dan Latin, mengikuti kuliah ilmu hukum sampai lulus. Sebagai seorang ahli hukum ia menjadi penasehat para rajadan para paangeran dalam karier yang cemerlang. Leibniz sering menjelajah Eropa dan banyak merusmuskan asas modern tentang politik kekuasaan internasional. Dalam suatu perjalanan ke Paris, Leibniz mempelajari aljabar dan geometri analitik di bawah bimbingan ahli fika otik terkenal Christian Huygens. Di tengah-tengah goncangan kereta yang dikendarainya dalam menjalanka misi-misi diplomatik, Leibniz menciptakan matematika baru, termasuk kalkulus.
Walaupun pencapaian Newton dalam Kalkulus jauh lebih banyak daripada Leibniz, namun sistem notasi Leibniz jauh lebih unggul. Ada satu notasi yang bahkan sampai sekarang pun kita masih memakainya. Leibniz adaah orang yang pertama-tama menggunakan notasi untuk turunan. Notasi ini menjelaskan tentang ukuran
laju perubahan dengan menggunakan bentuk pecahan yang memakai turunan
tersebut. Newton sebaliknya menggunakan notasiuntuk turunan x dan y. Notasi titik-titik yang digunakan Newton ini telah mengakibatkan berontaknya mahasiswa Cambridge pada abad ke-19. Mereka menolak keras penggunaan “titik” dalam notasi Inggris.
Sayangnya, pada usia lanjut Newton dan Leibniz terlibat perdebatan yang sengit tentang siapa yang pertama-tama menciptakan kalkulus. Akibatnya, para sarjana di benua Eropa yang sangat terbantu oleh notasi Leibniz berhsil mengembangkan kalkulus lebih lanjut, sedangkan para ahli matematika Inggris terhambat oleh notasi Newton yang dipandang kurang menguntungkan.
0 komentar:
Posting Komentar